BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 04 Juni 2010

Makna Posisi dalam Sepakbola

Dalam sepakbola, posisi itu ibarat rumah. Tidak harus seseorang selalu berada di rumahnya. Untuk keperluan-keperluan tertentu, ia kadang harus keluar rumah. Meski demikian, setiap hari ia harus selalu pulang ke rumahnya. Demikian pula posisi dalam sepakbola. Tidak berarti bek kiri harus selalu berada di sebelah kiri dan di belakang para pemain yang lainnya. Bahkan tidak selalu pemain sisi kanan harus selalu dan setiap saat berada di sisi kanan. Keluarnya seorang pemain dari posisinya disebut sebagai ‘out of position’ (diluar posisi).

Namun perlu diingat, seorang bek kiri meskipun kadang-kadang berada diluar posisinya namun ia adalah pemain yang harus paling sering berada dalam posisi aslinya. Jika tidak demikian, tidak perlu ada penetapan posisi dong. Lebih dari itu, posisi adalah tanggung jawab. Pemain di lapangan ibarat penjaga rumah. Jangan sampai ada maling atau perampok memasuki rumah kita sementara rumah kita sedang kosong tak terjaga karena kita tidak sedang ada di rumah. Bisa-bisa rumah kita dijarah atau bahkan dibakar habis!

Keberadaan seorang pemain pada posisinya terutama sangat penting ketika tim sedang bertahan (tidak menguasai bola). Ketidakdisiplinan seorang pemain pada posisinya, terutama para pemain belakang, akan membuat musuh leluasa menembus pertahanan untuk kemudian mencetak gol.

Pada dasarnya, seorang pemain sebisa mungkin selalu bermain pada posisi aslinya (disebut ‘on position’). Namun terkadang, seorang pemain dituntut ‘out of position’ karena beberapa alasan, misalnya untuk melakukan kombinasi umpan, variasi serangan, dan sebagainya. Kombinasi umpan seperti satu dua berganda, satu dua plus orang ketiga, overlap, dan sebagainya tidak bisa tidak menuntut mobilitas, yang tidak jarang menuntut pemain harus keluar dari sarangnya. Demikian pula variasi-variasi serangan juga penting untuk dilakukan agar serangan yang terbangun menjadi tak terduga, mengejutkan, dan sulit untuk di-intercept oleh tim lawan. Namun lagi-lagi perlu diingat, begitu tuntutan-tuntutan tersebut telah usai, hendaknya seorang pemain segera kembali ke posisi aslinya.

Menjadi penting pula untuk dipahami oleh tim, bahwa ketika ada seorang pemain ‘out of position’, hendaknya ada pemain lain yang untuk sementara menjaga posisi yang ditinggalkan, jika memang ketika itu posisi tersebut tidak boleh kosong (akan berbahaya atau tidak menguntungkan jika dibiarkan kosong).

Elemen-elemen Serangan

Berikut ini elemen-elemen serangan dalam sepakbola. Pertama, umpan biasa. Maksudnya adalah umpan bola bawah, yang merupakan elemen yang paling dominan dipakai dalam membangun serangan. Untuk menjamin sebuah serangan yang kuat dan tak terpatahkan, umpan-umpan harus dilakukan dengan lugas, tegas, dan akurat. Para pemain harus bergerak secara dinamis untuk mencari ruang dan melepaskan diri dari bayangan lawan, agar bisa terus melakukan umpan dari satu pemain ke pemain yang lainnya.

Kedua, umpan satu dua (one-two pass, wall pass). Ini adalah satu kombinasi umpan, yang biasanya mengejutkan dan tidak terantisipasi oleh lawan. Umpan-umpan satu dua yang dilakukan di daerah pertahanan lawan seringkali mampu menembus barikade pertahanan lawan yang sangat kuat sekalipun.

Ketiga, umpan terobosan (through pass). Umpan ini biasanya hanya dipakai di daerah pertahanan lawan, karena umpan ini tidak jarang gagal dan bisa diantisipasi oleh lawan. Namun jika berhasil, umpan ini seringkali merupakan assist bagi terciptanya sebuah gol. Dari segi arahnya, umpan terobosan ini banyak macamnya: dari tengah langsung lurus ke depan, dari tengah ke samping depan, dan dari samping ke tengah depan. Umpan terobosan bisa dibedakan pula antara umpan terobosan bawah dan umpan terobosan lambung.

Keempat, umpan jangkar. Yang disebut dengan umpan jangkar adalah umpan yang arahnya dari depan ke belakang, yang biasanya dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan penguasaan bola atau untuk mengubah arah serangan. Umpan jangkar bukanlah sesuatu yang tabu dalam sepakbola. Yang disebut menyerang tidak harus dilakukan dengan selalu mengumpan ke arah depan. Kalau boleh diistilahkan, umpan jangkar adalah ‘mundur (sejenak) untuk (maju) menang’.

Kelima, umpan silang (crossing). Umpan silang, terutama dalam pola 4-4-2, sangatlah efektif untuk bisa menciptakan sebuah gol. Umpan silang bisa diarahkan ke tiang dekat, persis di depan gawang, atau ke tiang jauh. Bentuknya pun bisa bola bawah ataupun bola lambung (drive, bukan loft).

Keenam, umpan panjang (long ball). Dari segi arahnya, umpan panjang ada yang dari sisi tepi ke sisi depan tengah (misalnya dari pemain sisi luar ke depan gawang), dari sisi tengah ke sisi depan sayap (misalnya ke pemain sayap), atau dari belakang lurus ke depan (baik yang dilakukan di sisi tepi lapangan ataupun di sisi tengah lapangan).

Ketujuh, tembakan jarak jauh. Tembakan jarak jauh yang akurat dan keras bak geledek seringkali bisa memecah kebuntuan serangan dan merobek gawang lawan. Diantara pemain yang sangat ahli melakukannya adalah Steven Gerrard dan Frank Lampard.

Kedelapan, trik individu. Trik individu kadangkala diperlukan untuk menembus pertahanan lawan yang kokoh. Lakukanlah trik individu hanya jika tidak ada lagi cara lainnya untuk menerobos pertahanan lawan dan membobol gawang mereka. Namun ingat, lakukanlah trik individu hanya di daerah pertahanan lawan, karena memang di daerah ini kita boleh dan bahkan harus melakukan melakukan percobaan-percobaan yang berani dan kreatif. Kalaupun trik individu yang kita lakukan gagal, toh bola masih jauh dari pertahanan kita.

Kesembilan, bola mati (set piece). Bola mati tidaklah boleh diremehkan. Tidak sedikit gol-gol tercipta dari eksekusi bola mati. Diantara macam bola mati adalah sepak pojok (corner kick), tendangan bebas (free kick) dan lemparan kedalam (throw -in).

Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 2)

Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus. Luar biasa bukan?
Dalam pola 4-4-2, outside midfielder memang didedikasikan untuk naik ke lini depan ketika menyerang – dan ketika itu mereka disebut sebagai penyerang sayap. Namun fungsi ini tidak hanya monopoli outside midfielder. Outside back pun bisa melakukan hal serupa, yakni dengan cara melakukan overlap terhadap outside midfielder. Seberapa leluasa dan seberapa sering outside back bisa melakukan overlap, tidak ada ukuran yang pasti. Gary Neville (outside back) tidak terlalu banyak melakukan overlap karena fungsi membantu serangan ke lini depan sudah didominasi oleh David Beckham (outside midfielder) yang berada di depannya. Sebaliknya, outside back seperti Roberto Carlos dan Cafu terbilang sangat sering melakukan overlap. Kendati demikian, outside back yang melakukan overlap dituntut untuk bisa segera turun ke posisinya semula ketika bola yang dikuasai lawan sudah memasuki daerah pertahanan tim kita. Karena itu, seorang outside back harus memiliki kekuatan aerobik yang luar biasa karena dia dituntut untuk selalu berlari naik dan turun dari ujung yang satu ke ujung yang lain panjang lapangan.
Pada pola 4-4-2 dengan lini tengah berlian (diamond) ada pembagian yang bersifat tetap diantara kedua center midfielder: yang satu adalah offensive midfielder, sementara yang lainnya adalah defensive midfielder. Adapun pada lini tengah flat, pembagian yang tetap seperti itu tidak ada. Kedua fungsi itu bisa dilakukan secara bergantian. Yang penting, jika salah satu center midfielder maju sebagai offensive midfielder, center midfielder yang lainnya tetap menjaga diri berada di belakangnya sebagai defensive midfielder. Namun biar tidak membingungkan, bisa pula disepakati sejak awal siapa yang akan lebih dominan berfungsi sebagai offensive midfielder dan siapa yang lebih dominan sebagai defensive midfielder.

Offensive midfielder mengambil posisi persis di belakang kedua forward. Dia adalah support bagi kedua forward tersebut ketika menyerang. Karena itu, offensive midfielder juga sering disebut sebagai striker lini kedua (second line striker). Dia bisa melepas tembakan jarak jauh yang keras bak geledek dari luar kotak gawang pada saat-saat tertentu untuk memecah kebuntuan. Contohnya adalah Steven Gerrard di Liverpool atau Frank Lampard di Chelsea.

Offensive midfielder juga bertugas untuk memberikan suplai-suplai bola kepada para penyerang yang berada di depannya (yaitu 2 orang forward dan 2 orang penyerang sayap). Juan Roman Riquelme adalah salah satunya, yang sangat piawai dalam memberikan suplai bola kepada para penyerang. Suplai bola itu seringkali berupa umpan-umpan terobosan yang mematikan, yang siap dieksekusi oleh para penyerang yang ada didepannya.

Defensive midfielder adalah mitra setia dua center back yang ada di belakangnya. Ketiganya membentuk segitiga bertahan, dengan defensive midfielder sebagai puncak segitiganya. Ketika bertahan, idealnya offensive midfielder turun untuk membantu defensive midfielder, sehingga pertahanan lini tengah bisa diisi lengkap oleh 4 orang. Dan dengan lini tengah berisi 4 pemain ketika bertahan, pressure terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang bisa dilakukan oleh tiga orang sekaligus (1+2). Namun jika offensive midfielder terlambat turun, berarti di lini tengah hanya ada 3 pemain. Jika demikian keadaannya, bertahan terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang cukup dilakukan oleh dua orang saja (1+1). Misalnya, jika bola di sisi kiri lapangan, berarti pressure terhadap bola dilakukan oleh left back dan left midfilder. Jika bola di sisi kanan lapangan, pressure dilakukan oleh right back dan right midfielder. Dan jika bola di sisi tengah lapangan, pressure dilakukan oleh center back terdekat dan defensive midfielder.

Fungsi lain defensive midfielder adalah sebagai ‘pengangkut air’. Maksudnya, ia adalah pemain yang akan paling banyak menerima bola untuk dialirkan dari belakang ke depan.

Selain sebagai ‘pengangkut air’, defensive midfielder juga paling berperan untuk menginisiasi arah serangan. Apakah serangan akan dilakukan dari sektor kiri, dari sektor kanan, atau dari sektor tengah. Terkait dengan fungsi ini, ia jugalah yang biasanya mengubah (mengalihkan) arah serangan, misalnya dari sektor kiri ke sektor kanan. Karena itu, defensive midfielder haruslah seorang pemain yang cerdas, yang bisa menetapkan arah serangan yang tepat pada saat yang tepat.

Forward dalam pola 4-4-2 berjumlah 2 orang. Kedua forward ini adalah satu pasangan yang harus selalu berkoordinasi secara padu padan, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. Karena itulah dua orang forward dalam pola 4-4-2 ini biasa disebut sebagai striker kembar (twin-striker). Kerjasama diantara dua pemain ini sangat menentukan bagi sukses tidaknya menjebol gawang lawan. Biasanya, salah satu dari kedua forward ini selalu berusaha untuk menciptakan ruang tembak bagi forward yang lainnya.

Jika masing-masing forward memiliki kelebihan-kelebihan yang berbeda, maka semestinya kelebihan-kelebihan yang berbeda tersebut bisa disinergikan untuk menciptakan perpaduan dan kerjasama yang saling menguatkan. Misalnya, yang satu memiliki kelebihan body-charge (berpostur besar) sementara yang lainnya bertubuh mungil namun lebih lincah dan lebih cepat seperti kijang.

Posisi default dari kedua forward dalam pola 4-4-2 adalah di sisi tengah lapangan. Posisi ini memungkinkan outside midfielder atau outside back untuk naik ke sisi sayap dalam rangka menambah jumlah barisan penyerang. Namun tidak selalu kedua forward harus di sisi tengah lapangan. Untuk menciptakan kondisi 2 vs 1 di sisi kiri lapangan misalnya, salah seorang forward bisa bergerak ke sisi kiri lapangan untuk membantu penyerang sayap kiri, dan dalam kondisi seperti ini forward yang lainnya hendaknya ikut pula bergeser ke arah kiri untuk menciptakan balance.

Adapun dua orang center back dalam pola 4-4-2 adalah jantung pertahanan. Merekalah pertahanan terakhir yang dimiliki oleh tim. Karena itu, mereka harus benar-benar disiplin dalam menjaga posisi.

Lini belakang biasanya memiliki satu orang jenderal (namanya jenderal pertahanan). Jabatan ini biasanya dipikulkan pada salah satu center back. Misalnya, di Manchester United, jenderal pertahanannya adalah Rio Ferdinand, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain. Atau di Chelsea, jenderal pertahanannya adalah John Terry, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain.

Taktik Bertahan 1 vs 2

Bertahan 1 vs 2 artinya bertahan yang dilakukan oleh 1 orang defender menghadapi 2 orang penyerang. Kondisi 1 vs 2 memang tidak pernah diinginkan, karena dalam kondisi tersebut jumlah penyerang lawan lebih banyak daripada jumlah defender kita. Namun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika para pemain terlambat turun, kondisi 1 vs 2 bisa terjadi.

Dalam kondisi 1 vs 2, defender jangan langsung mem-pressure pembawa bola. Ini sangat berbahaya, karena dengan sekali gocek saja pembawa bola tersebut bisa mengumpankan bolanya kepada penyerang yang lainnya. Jika itu terjadi, penyerang yang baru saja menerima umpan tersebut sudah pasti hanya tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper kita.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh sang defender? Yang harus dilakukan adalah membayangi saja pembawa bola, dengan memposisikan diri diantara penyerang yang membawa bola dan penyerang yang lainnya. Tidak diantara keduanya persis. Defender agak mundur ke belakang. Dengan demikian sang pembawa bola sulit untuk melepas tembakan langsung ke gawang, namun jika dia mengumpan kepada penyerang yang satunya besar kemungkinan umpan tersebut akan bisa dipotong oleh defender.

Dengan cara membayangi seperti diatas, paling tidak sang defender bisa mengulur-ulur waktu sambil menunggu ‘bala bantuan’. Ketika terjadi kondisi 1 vs 2 dan defender yang hanya satu orang tadi telah melakukan tugasnya mengulur-ulur waktu, para pemain lain harus tanggap dengan segera turun membantu, agar jumlah defender tidak lagi kalah banyak dari jumlah penyerang lawan. Jika para pemain lain tidak juga tanggap, sang defender yang hanya tinggal seorang diri tadi hendaknya meneriaki teman-temannya untuk turun.

Kondisi 1 vs 2 adalah salah satu kondisi dimana jumlah defender kalah banyak dari jumlah penyerang lawan. Kondisi lain yang serupa adalah 2 vs 3, 3 vs 4, 4 vs 5, dan seterusnya. Kondisi-kondisi seperti ini adalah kondisi yang merugikan dan berbahaya bagi tim yang bertahan. Selekas mungkin tim yang bertahan harus mengubah kondisinya sehingga jumlah defendernya paling tidak sama dengan jumlah penyerang lawan. Caranya? Ya yang masih di depan tuh turun dong, jangan ‘mbecak’ dan ‘melongo’ saja!

Taktik Individual Bertahan

Strategi bertahan sebagus apapun tidak akan banyak berguna jika tidak didukung oleh taktik individual yang bagus dari para pemainnya. Setiap pemain harus mengetahui dan terlatih bagaimana secara individual masing-masing dari mereka bisa bertahan.

Pertama-tama yang harus dilakukan oleh setiap pemain dalam bertahan adalah berusaha untuk memotong umpan (passing) yang dilakukan oleh lawan. Jika ini tidak bisa, hal yang harus dilakukan tergantung pada posisi pemain lawan yang sedang menerima umpan.

Jika pemain lawan tersebut dalam posisi yang dekat, maka pemain kita harus berusaha mengganggu dan merebut bola darinya begitu ia menerima umpan. Tekanlah bola secepat mungkin. Jangan biarkan ia berlama-lama memegang bola. Bergeraklah ke arahnya ketika bola masih dalam perjalanan, sehingga begitu bola sampai ke kakinya, saat itu pula dia sudah akan menerima gangguan kita. Dan sebaik-baik waktu untuk mengganggu lawan adalah ketika pertama kali dia menerima bola (saat mengontrol bola pertama kali).

Lakukan pressing dengan ketat sehingga pemain lawan tersebut kesulitan (baca: tidak bisa) untuk berbalik menghadap ke arah Anda. Jangan biarkan ia berbalik menghadap ke arah Anda. Sebaliknya, press ia dengan agresif dan berusahalah merebut bola dengan agresif, tanpa harus melakukan pelanggaran. Sebisa mungkin pula, giringlah ia menjauhi daerah berbahaya tim Anda.

Adapun jika pemain lawan yang menerima umpan berada dalam posisi yang jauh, maka pemain kita hendaknya bergerak mendekatinya untuk selanjutnya membayanginya (meng-contain). Dalam membayangi, jarak dengan pemain lawan yang membawa bola janganlah terlalu dekat karena ia akan mudah lewat. Namun juga jangan terlalu jauh sehingga ia terlalu leluasa.

Kuda-kuda yang biasa dipakai ketika membayangi adalah kuda-kuda samping. Kuda-kuda ini mirip dengan kuda-kuda kumite dalam pertandingan karate atau taekwondo. Satu kaki agak maju dan yang lainnya agak ke belakang. Tubuh menghadap serong ke depan samping. Pergerakan dilakukan mengikuti pergerakan pemain lawan yang sedang membawa bola. Jangan sampai kalah cepat.

Satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan step-in (Jawa: njangkah) ketika lawan mengontrol bola secara closed (bola dekat dengan kakinya). JIka ini dilakukan, hampir pasti lawan yang skillful akan bisa lewat dan mengecoh. Anda baru boleh step-in untuk merebut bola pada saat bola berada agak jauh dari kakinya. Temukan celah tersebut, dan silakan melakukan step in.

Cara yang cukup praktis untuk merebut bola adalah dengan menempatkan tubuh kita diantara lawan dan bola. Selamat mencoba dan selamat berlatih.


Kunci Membangun Tim yang Kuat

Kunci pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Kunci kedua: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim.

Kunci ketiga: percayalah kepada diri sendiri (self confidence). Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika kepercayaan diri juga memuncak. Kunci keempat, disamping kita percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih. Kelima, Anda harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.

Bekal Bermain Sepakbola

Apa saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbola dengan baik? Pertama-tama adalah keunggulan fisik, yang meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Ketahanan berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun ngilu-ngilu (ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita cukup kuat untuk menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh, melakukan body charge dengan kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa bola ataupun ketika tidak membawa bola.

Bekal kedua adalah ketrampilan (skill). Yang disebut dengan skill disini terutama adalah fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting), mengontrol bola dengan berbagai anggota badan, melindungi bola, dan menggiring (dribbling). Ketiga, kita membutuhkan kerjasama (teamwork). Sebuah tim akan bermain dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama dengan jalinan komunikasi yang baik. Tidak ada yang egois. Semuanya bermain untuk tim. Keempat, taktik dan strategi yang baik. Jika dua tim sama-sama memiliki materi pemain yang kuat fisiknya, terampil mengolah bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi dan taktik akan menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan strategi dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang. Dan selain keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang positif. Semua pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan semangat.


Catatan Singkat tentang Passing

Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.

Beberapa kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan. 2.Umpan tidak akurat. 3.Mengumpan padahal waktunya menembak

Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the field).

Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.

Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya: 1.Bisa langsung diarahkan pada teman. 2.Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat waktu). 3.Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita)

Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.

Antara Passing, Dribbling, dan Running

Karakteristik passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain di lapangan relatif terjaga, 3.hemat tenaga. Adapun karakteristik dribbling: 1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan pemainnya sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain, 3.boros tenaga.

Kapan passing dan kapan dribbling? Pertama: utamakan passing. Lakukan dribbling hanya jika Anda tidak mungkin untuk melakukan passing, yakni jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk diberi umpan. Kedua: silakan dribbling, tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada hadangan pemain lawan atau ada pressing dari lawan) maka umpankan bola kepada teman yang bisa diumpani. Ingat, berusaha melewati hadangan atau pressing lawan belum tentu menyelamatkan bola, tetapi mengumpankannya kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola. Jangan gambling dan jangan berspekulasi! Cari aman! Ketiga: lakukan dribbling untuk menarik lawan ke arah Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk teman Anda. Keempat: untuk striker: 1) jika satu-satunya peluang passing berarti offside maka giring saja bolanya. 2) jika dribbling lebih prospektif untuk mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it doesn’t matter to dribble and then score!

Pemain belakang jangan banyak giring. Adalah berbahaya jika pemain belakang bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya.

Alirkan terus bolanya! Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda harus terus mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dalam rangka: 1.mencari-cari celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penyerangan. 2.menghargai setiap detik yang berjalan dalam waktu 2 x 45 menit.

Pergerakan tanpa bola (running). 1.Para pemain harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak passing (Ini namanya support). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim Anda menguasai bola. Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan terlalu dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh karena umpan akan bisa dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk menciptakan ruang bagi teman Anda.

Berlari Tanpa Bola?

Dalam sepakbola, Anda tidak hanya bergerak dan berlari ketika membawa bola. Para pemain harus terus bergerak meski tidak sedang membawa bola. Inilah salah satu hal yang membedakan sepakbola anak-anak dengan sepakbola orang dewasa. Ini pula yang membedakan sepakbola orang dewasa yang ngerti sepakbola dengan orang dewasa yang seperti anak-anak. Namun perlu diingat, bergerak disini tidaklah asal bergerak atau asal berlari. Semuanya harus dilakukan dalam bingkai strategi dan taktik.

Berlari tanpa bola (run) ada dua macam : 1.run untuk menciptakan ruang bagi yang lain. Lakukan run ini secara ‘berisik’ (kentara) dan melewati depan lawan untuk menarik perhatiannya agar mengikuti Anda. 2.run untuk siap diberi umpan. Lakukan run ini secara ‘sunyi’ (tidak kentara) agar tidak menarik perhatian lawan. Secara umum, jangan terlalu dini melakukan run ini agar lawan tidak sempat untuk mengantisipasinya.

Ayo Semua Menyebar!

Ketika bermain sepakbola, sadarilah bahwa Anda sedang bermain di lapangan sepakbola, bukan lapangan futsal. Manfaatkan luas lapangan. Ketika tim Anda memegang bola, berpencarlah diatas luas lapangan! Mengapa? Untuk mengurangi pressing tim lawan terhadap tim Anda. Tim Anda akan lebih leluasa untuk melakukan umpan-umpan dan mengontrol bola, juga punya waktu yang cukup untuk mengambil visi terhadap lapangan dan berpikir apa yang akan diperbuat terhadap bola.

Jangan bikin ruwet permainan akibat semua pemain ’ngruwel’ di sekitar bola. Jangan main sepakbola seperti anak-anak! Tahu bagaimana itu? Dimana ada bola disitu semua bergerombol. Kemana bola berhembus kesitu semua berebutan. Tahu nggak, sangat tidak enak untuk ditonton.

Kalau ada 1 pemain lawan membawa bola, paling banyak 2 orang saja yang berusaha melakukan pressing terhadapnya. Yang lainnya bergerak untuk menutup kemungkinan pemain lawan tersebut melakukan passing kepada teman-temannya. Ingat: TUTUP!

Menekan dan Ditekan

Jangan biarkan tim lawan menguasai bola. Jika tim lawan memegang bola, lakukan pressing sesegera dan seketat mungkin. Begitu seorang pemain lawan diberi umpan, segera hampiri dan press! Tapi ingat, yang lainnya harus menutup kemungkinan pemain yang dipress tadi untuk melakukan passing kepada temannya. Jika yang lain tidak menutup, ya sama aja bohong. Kasihan dong teman kita yang melakukan pressing. Dia bakal sia-sia.

Bagaimana jika Anda di-press ? 1.Berikan segera bolanya kepada teman Anda yang posisinya lebih bagus (yang tidak sedang di-press). 2.Giringlah bola terlebih dahulu ke ruang kosong yang ada untuk lepas dari press. Ambil visi, pikirkan secepat mungkin yang mesti Anda perbuat, dan segera lakukan. 3.Jika Anda hanya di-press 1 orang lawan dan Anda yakin bisa mengalahkannya, kalahkan dia. Tapi jika Anda tidak yakin, jangan memaksakan diri. Cari aman! Ingat juga: hindari berduel dengan cara ’gaprakan’. Itu gambling besar. Kalahkan dia dengan manuver yang cantik dan cerdas. [Catatan penting: Untuk tahap awal, lebih baik jika Anda melakukan langkah 1 & 2 diatas]

Komunike Nopember 2007

Ayo Bangun Tim yang Kuat & Tangguh! Kunci kesuksesan kita: disiplin dalam berlatih. Selalu datang dan tepat waktu. Kunci sepakbola kita: 1. fisik, meliputi ketahanan, kecepatan dan kekuatan, 2.paham bagaimana bermain sepakbola yang baik, 3.teknik dasar baik, meliputi mengumpan, menerima, menggiring, melindungi bola, dan menembak. Ketiga kunci ini kita singkat FIT (Fisik, Ilmu, Teknik).

Kita harus bekerjasama! Ingat, bermain bersama belum tentu bekerjasama. Betapa sering sebuah tim bermain bersama akan tetapi bermainnya sendiri-sendiri. Sama sekali tidak terorganisasi.

Menyebar di lapangan! 1.Lapangan sepakbola itu luas, manfaatkan. Kalau main jangan ngruwel dan grudhag-grudhug. 2.Disiplinlah dengan posisi Anda. Andalah yang paling bertanggung jawab terhadap daerah Anda. 3.Jangan grudhugan. Merebut bola cukup 1 orang saja. Maksimal 2 orang: jika pembawa bola sangat berbahaya.

Tendanglah bola dengan keras. Menendang bola harus keras dan mantap, jangan kluthak-kluthik. 1.Umpankan bola dengan keras. Sekali lagi, umpankan bola dengan keras dan mantap. Jika kita sudah bisa mengumpan dengan keras, dari jarak 8-10 meter pun kita sudah bisa mengumpan tanpa perlu mendekat lagi. 2.Semua harus bisa mengumpan lambung dengan jarak yang jauh. 3.Semua pemain belakang harus bisa melakukan sapu bersih (clearing) dengan tendangan yang keras. Jika pemain belakang terdesak di pertahanan, buang bola dengan keras ke arah depan luar. 4.Semua harus bisa shooting dengan keras dari luar kotak besar. Setidak-tidaknya dari tembakan yang keras bisa terjadi bola rebounce yang bisa diselesaikan menjadi gol. Jangan pernah berpikir bahwa menembak harus selalu dari dekat gawang. Tembakan geledek dari luar kotak besar adalah salah satu cara terbaik mencetak gol.

Gaya bermain kita adalah ‘ball possession dipadu dengan umpan lambung’. Prinsip ball possession adalah terus menguasai bola, bagaimanapun caranya. Jangan sampai bola jatuh ke kaki lawan. Sebab, jika lawan tidak pegang bola, mereka tidak mungkin bikin gol. Sebaliknya, jika kita terus menguasai bola, peluang kita untuk bikin gol akan lebih besar. Beberapa tips ball possession: 1. Kalau kita pegang bola, kita harus menyebar. Tujuannya: untuk mengurangi pressing dari lawan sehingga kita bisa lebih leluasa mempermainkan bola. 2.Semua pemain harus terus bergerak untuk mencari ruang. Jangan hanya berdiri menunggu umpan. Anda harus aktif bergerak untuk mencari ruang yang baik. Anda baru boleh tidak bergerak jika sudah berada pada posisi yang baik. Setiap ada salah seorang kita pegang bola, harus ada teman yang berada pada posisi bisa diberi umpan. 3.Kalau kita pegang bola, kita harus sabar, yang penting kita terus menguasai bola. Main bola itu tidak harus selalu menendang bola ke arah depan. Kita juga perlu mengumpan ke arah samping atau ke belakang, dalam rangka terus menguasai bola. 4.Jika kita sedang menyerang tetapi pertahanan lawan sulit ditembus, kita harus sabar mengepung pertahanan mereka, sampai dapat kesempatan mencetak gol. 5.Jika para pemain lawan bergerombol di daerah mereka, jangan segan-segan untuk menarik mereka keluar dari daerah mereka. 6.Setiap pemain yang pegang bola berkewajiban untuk mengamankan bola, jangan sampai jatuh ke kaki lawan. Karena itu jangan berspekulasi dan jangan ‘meksa’. 7.Jika kita terdesak, berikan bola kepada teman. Salah satu skill yang penting untuk bisa mengamankan bola adalah shielding (melindungi bola). 8.Jika tim lawan pegang bola, segera rebut bolanya. Jika mereka menguasai bola, pemain kita yang terdekat dengan bola harus melakukan press sampai mereka melakukan kesalahan.

Ball possession harus kita padukan dengan umpan-umpan lambung. Umpan-umpan lambung harus kita lakukan pada saat-saat yang tepat, misalnya: jika ball possession tak kunjung bisa membuat kita masuk ke pertahanan lawan, jika ada pemain kita yang jauh dari bola tapi berada pada posisi yang bagus untuk diberi bola, jika target man kita berpeluang untuk bisa bertarung memenangkan bola, dan sebagainya. Umpan lambung bisa digunakan untuk melakukan : umpan diagonal, crossing (lebih dari lima puluh persen gol tercipta dari crossing), umpan langsung ke jantung pertahanan, tendangan bebas, sepak pojok, umpan jauh dari bek sayap kepada pemain sayap, dan sebagainya.

Bermainlah dengan antusias dan penuh semangat, jangan ‘klewas-klewes’. Naikkan tempo, niscaya lawan akan keteteran dan megap-megap. Saat game (baik ketika latihan ataupun tanding), bermainlah dengan daya juang yang tinggi. Kita tidak boleh kalah disebabkan oleh kurang daya juang. Dengan bermain ‘ngoyo’, kita bahkan bisa mengalahkan tim yang diatas kertas lebih hebat daripada kita.

Ikhtisar: 1.Disiplin dalam latihan. 2.Kuatkan fisik, asah skill dan satukan persepsi tentang bagaimana cara kita bermain. 3.Kerjasama, harus terorganisasi secara tim. 4.Menyebar di lapangan. 5.Menendang harus keras. 6.Ball possession dipadu dengan umpan lambung. 7.Antusias dan penuh semangat. Jangan ‘klewas-klewes’.

Yel-yel game kita: Kerjasama – Nyebar – Jangan kluthak-kluthik – Kuasai bola – Jangan klewas-klewes – Allahu akbar!

Entry Filed under: Membangun Komitmen. Tag: ball possession, bola, penguasaan bola, sepakbola, strategi, taktik, teknik, tendangan, umpan.

sumber : http://syahadahfc.wordpress.com/2008/10/

0 komentar: