# Latar Belakang
Tanaman Karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia.
Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi penghasil getah ini.
Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan besar milik negara tetapi juga oleh swasta dan rakyat
# Syarat Tumbuh Tanaman Karet
Tanaman Karet dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan lateks yang optimal,
apabila ditanam pada daerah yang sesuai dengan syarat tumbuhnya,
yakni ditanam pada daerah dengan ketinggian antara 1-600 meter dpl,
suhu harian rata-rata berkisar antara 25-30C, curah hujan antara 2000-3500 mm per tahun,
intensitas penyinaran matahari 5-7 jam per hari. Pada tanah-tanah kurang subur seperti Podzolik merah kuning,
latosol ataupun alluvial tanaman karet masih dapat tumbuh dengan baik.
# Klon Anjuran Komersial
* Klon penghasil lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217 dan PB 206.
* Klon penghasil lateks-kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037
* Klon penghasil Kayu : IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78
* Klon anjuran untuk batang bawah : AVROS 2037, BPM 24, GT 1, PB 260, dan RRIC 100
# Penanaman di Lapangan
* Jarak tanam anjuran adalah 7 x 3 mtr, atau 6 x 4 mtr atau dengan kepadatan 500-600 tanaman per ha
* Lobang Tanam 40 x 40 x 40 cm, lobang dibuat 1 bln sblm tanam, pisahkan tanah lapisan atas dengan bawah.
# Pemeliharaan Tanaman Karet TBM
* Lakukan penyiangan 1 x 2 minggu untuk tanaman muda dan 1 x 1 bln untuk tanaman menghasilkan
* Sisip tanaman yang rusak dan mati
* Pembuangan tunas palsu atau tunas-tunas yang tumbuh diluar mata okulasi.
* Pembuangan tunas-tunas cabang hingga ketinggian 2,5-3 meter untuk mendapatkan bidang sadap yang baik yaitu berbentuk bundar, lurus dan tegak.
* Bila Tanaman karet telah berumur 2-3 tahun dengan ketinggian lebih 2 meter masih belum mempunyai cabang, maka perlu dilakukan perangsangan yaitu ;
o Dengan pengeratan batang
o Dengan cara pembungkusan ujung daun
o Dengan cara pemenggalan.
# Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada permulaan musim hujan dan akhir musim hujan,
pemberian pupuk dilakukan dengan menabur pupuk disekeliling tanaman tepat dibawah tajuk terluar tanaman karet.
Pemupukan dilakukan sesuai kebutuhan tanaman.
# Rekomendasi Pemupukan
# Hama Penyakit Pada Tanaman Karet
Penyakit Akar Putih (Rigidoporus microporus)
Gejala serangan :
* Tajuk daun pucat kuning dan tepi atau ujung daun terlipat ke dalam
* Pada perakaran tanaman terdapat benang-benang jamur berwarna putih
Pengendalian
* Menaburkan belerang 150- 200 gr per batang setiap tahun sampai umur tanaman 5 tahun
* Pengolesan Calixin sp, Fomax 2 atau ingro pasta, setelah tanaman dibongkar pada bagian leher akarnya
* Membongkar/menyingkirkan sisa akar/tungul tanaman yang terserang berat dan meracunnya dengan Tordon atau Barlon.
* Penyakit Bidang Sadap
Gejala Serangan:
* Pada bidang sadap dekat alur sadap mula-mula terlihat selaput tipis berwarna putih, kemudian berkembang membentuk lapisan beludru berwarna kelabu.
Pengendalian
* Pengolesan 0,2 % Difolatan 4f, 0,2% Benlate pada bidang sadap
* Tidak melakukan penyadapan terlalu sering dan terlalu dalam.
# Hama Penyakit Pada Tanaman Karet
Agar kualitas dan kwantitas lateks yang diperoleh dari penyadapan dapat diperoleh secara optimal maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
* Kulit karet yang akan disadap harus dibersihkan terlebih dahulu
* Tinggi bidang sadap pertama 120 cm dari tapak gajah
* Tebal irisan sadap 1.2-2 mm
* Kedalaman irisan sadap 1-1,5 mm dari lapisan kambium
* Waktu penyadapan pukul 05.00 s/d06.00
* Bentuk bidang sadap setengah spiral mulai dari kiri atas ke kanan bawah.
by : http://budidayatanamantahunan.blogspot.com/2009/12/budidaya-tanaman-karet.html
Minggu, 10 Oktober 2010
BUDIDAYA TANAMAN KARET
Diposting oleh Nobon Enterprise di 18.04
Label: Penanaman karet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar