BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 11 Oktober 2010

Kebun Entres Adaro, Sumber Bibit Karet Unggul Bibit karet yang ditanam yang akan dijadikan entres.

Adaro

Di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) potensi kebun karet yang dapat dikembangkan cukup besar. Namun petani karet di wilayah Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalteng tak seberuntung petani karet di wilayah lain di Kalimantan. Pasalnya, mereka cukup kesulitan mendapatkan bibit karet unggul karena belum adanya kebun entres yang layak dan memadai sebagai sumber entres. Sehingga bibit karet selalu didatangkan dari kabupaten lain di sekitar Kalsel.

Kondisi tersebut membuat PT Adaro Indonesia berusaha membantu dengan menjalin kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Bartim untuk mengembangkan kebun entres atau kebun yang memproduksi mata tunas yang dipergunakan dalam proses okulasi. Klon yang dibangun di kebun ini adalah Klon PB 260 dan Klon IIR 39 yang mampu beradaptasi dengan iklim di Kalimantan serta mampu menghasilkan lateks cukup tinggi.

Untuk mendapatkan bibit karet unggul harus melalui proses okulasi. Dalam proses inilah dibutuhkan batang atas (entres) yang berasal dari kebun entres yang telah disertifikasi oleh balai penelitian yang berkompeten.

Entres yang sudah jadi, akan ditempelkan di batang bawah akan menjadi stump okulasi mata tidur. Stump ini kemudian ditanam sekitar 3 bulan di dalam polybag dengan jarak tanam 1x1 meter. Bibit karet tersebut selanjutnya akan menjadi bibit karet payung satu.

Saat ini kebun entres yang telah dikembangkan Adaro telah mencapai luas 1 ha atau berisi 7.392 pohon entres yang dibagi kedalam 4 blok jumlah tanaman. Untuk Klon PB 260 diletakkan dalam 3 blok atau berisi 5.544 pohon entres. Sementara itu Klon IIR 39 ditanam di salah satu blok saja, yang berisi 1.848 pohon entres.

Selain kebun entres Adaro juga mengembangkan kebun contoh / kebun produksi di lahan seluas 4 ha untuk Klon PB 260. Total tanaman di kebun contoh sebanyak 2.000 pohon. Kebun ini dijadikan tempat untuk memproduksi lateks sekaligus sebagai sumber benih.

Untuk menjaga agar entres yag dihasilkan benar benar unggul, Adaro mendatangkan tenaga ahli dari Pusat Penelitian Karet Getas Salatiga. Tenaga ahli ini akan memastikan klon yang ditanam benar-benar murni klon PB 260 dan IIR 39. Apabila terdapat pokok tanaman yang klonnya tidak sesuai maka setelah berumur 10 bulan akan diganti dengan klon PB 260 dan IIR 39.

Saat ini kebun entres sedang dalam tahap pembangunan dan akan dilanjutkan dengan pemeliharaan selama 10 bulan, baru kemudian diserahkan kepada Dishutbun Bartim untuk dikelola dengan menempatkan tenaga khusus disana.

Rencananya, tahun depan, tanaman di kebun entres ini akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan ketersediaan sumber entres yang berkualitas, diharapkan masyarakat tidak perlu mengambil bibit dari wilayah Kalsel, dan mengembangkan pusat-pusat pembibitan sendiri di wilayah Barito Timur.

by : http://ads2.kompas.com/layer/adaro/welcome/read/59

0 komentar: